Simak ini dulu sebelum membaca Cinderella in Paris :)
Endorsement Cinderella in Paris
Endorsement Cinderella in Paris
What does a woman do when she has crossed the marriageable
age and still looking for the right match in Indonesia? Well, ask Sari Musdar
the author of Cinderella in Paris. While many women faced awkward questions as
to why they are not married yet Sari Musdar made a smart decision: she packed her bag and took too a journey
to Europe. And her experience inspired her to pen a travelogue that I guess
turned into a novel. A novel that brought smiles to my face on an otherwise
boring Sunday. Sari has presented a single woman's experience in a male
dominated world with a touch of humor and not as a critic. That's the beauty of
Cinderella in Paris! I wish Sari and her work a great success!
Anirudya Mitra, Co
Producer MD Pictures (Habibie Ainun, Ayat-Ayat Cinta)
"Udah baca, asik banget! Kita semua dalam beberapa titik di
kehidupan ini merasakan hal yg sama. So, sangat involve banget jadinya pas membaca"
Rudi Sujarwo, sutradara film 'Ada apa dengan cinta"
" Luwes dan jujur. Si lajang yang optimis dan 'berjuang' menghapus stigma menjengkelkan dari pergaulan sosial. Membuat emosi ikut teraduk-aduk" . Novel ringan yang menarik
Petty S Fatimah, pemimpin redaksi Femina
Tak gampang memahami
pergulatan rasa yang dialami seorang perempuan ketika ia tiba pada usia
menikah, namun belum mendapat jodoh juga. Mulai dari stigma masyarakat yang
negatif, hingga keluarga sendiri yang kerap memojokkan. Belum lagi komentar,
“Terlalu pemilih sih!”, seakan-akan saat naik ojek ia akan langsung lompat pada
abang pertama yang lewat. Naik ojek saja pilih-pilih, apalagi suami! Sari
Musdar dengan apik mengemas petualangan Sarah Ratiban berpindah-pindah benua
untuk mencari dirinya dan tulang rusuk tempat ia berasal. Kita dimanjakan
dengan gambaran deskriptif akan tempat-tempat indah dan bersejarah di berbagai
pelosok dunia. Pola pikir sang penulis yang detail dan lucu membuat kita
terhibur mengikuti perjalanan sang Cinderella mencari kekasih. Jomblo tidak
berarti ngenes, perempuan tidak
lemah, dunia tak selebar daun kelor. Buku ini bisa membuka cakrawala untuk
mereka yang gemar traveling sekaligus memberikan suntikan semangat bagi para
pencari cinta. Tetap menjadi diri sendiri, jangan
khawatir apa kata orang, dan berbahagialah melakukan hal-hal yang kamu cintai,
Sari menyuntikkan semangat positif untuk pembacanya.
Azza
Waslati, menikah,
entrepreneur digital agency, kontributor majalah & mantan penyiar radio
"Sebuah
perjalanan asyik di berbagai kota di dunia, dari Jakarta dan Bandung ke Paris,
Melbourne atau Amsterdam, buku ini sebenarnya adalah sebuah perjalanan
eksistensial: cerita tentang belajar persahabatan, kesabaran, harapan dan akhirnya
penemuan cinta sejati. Buku ini membantu penemuan gaya hidup "La vie en
rose". Saya sangat merekomendasikan buku ini!"
Christophe Dorigné-Thomson, penulis “Jakarta!”
"Sari Musdar bercerita dengan ringan dan fun,
namun dengan muatan yang well-researched dan lengkap. Outstanding piece! This
book is a page-turner, finished in one sitting!" -
Uli Herdinansyah, MC & presenter TV
"Ceritanya menarik! Mengangkat suka-duka
cerita cinta yang sering terjadi di kehidupan nyata. Kisah-kisah yang diangkat
pun unik dan lucu. Setting-an lokasinya juga bagus, disertai pemaparan informasi tentang lokasi-lokasi tersebut. cocok lah
pokoknya buat mereka yang senang dengan cerita cinta di tempat-tempat yang
mengagumkan. "
Chezia
Pesurnay - Putri Papua 2012
wuih komentarnya.... jadi pengen cepet2 beli bukunya deh kak. Sudah launching belum kak?
ReplyDeleteHai Dewi,
ReplyDeleteBentar lagi kok, 1 juli ditunggu ya