Trip With Sari Musdar

Trip With Sari Musdar
Spring Euro Trip With Sari Musdar

Facebook Badge

2010/06/10

Satu Langkah Kecil

Tulisan ini -jika tidak diedit banyak oleh editor- akan menjadi bab pendahuluan buku "Traveling Hemat ke BENELUX" yang diterbitkan Bentang Pustaka


Ibu saya tidak pernah menyangka saya yang waktu kecil berbadan ringkih dan selalu mabuk darat saat naik mobil atau bis, beberapa tahun kemudian bisa menjelajah ke beberapa tempat di Asia Tenggara bahkan hingga ke Eropa yang beribu –ribu kilometer jaraknya dari tempat saya tinggal.  Seperti kejadian yang sepertinya masih baru, saya ingat dulu setiap pergi naik mobil, begitu mobil mulai jalan, saya langsung merebahkan diri di pangkuan ibu, karena takut pusing dan mabuk darat.



Perjalanan ala backpacker yang pertama saya lakukan  adalah liburan ke Yogyakarta bersama teman-teman kuliah di Fakultas Hukum UNPAD, saat masih kuliah di Bandung. Kami sepuluh perempuan yang selama ini pergi dengan orang tua mengikuti paket tur dan belum pernah jalan-jalan ala backpacker, dengan nekatnya memilih akan menggunakan kereta Bandung – Yogyakarta kelas ekonomi. Yup! Kelas ekonomi yang harga tiketnya super murah dengan kursi yang membuat pantas panas dan kaku.

Di awal perjalanan, saat kami memasuki gerbong kereta yang kami naiki, sempat beradu mulut dengan seorang bapak yang salah duduk di kursi salah satu teman kami. Walau pun teman saya itu sudah menunjukkan tiketnya, tetap saja bapak itu ngeyel duduk di tempat yang tidak sesuai dengan nomor di tiketnya, sampai kereta mulai jalan dan petugas kereta mengusirnya, barulah Bapak itu mengangkat pantatnya.
Kami perempuan-perempuan manis, dengan sok-soknya ingin mencoba petualangan ini  dengan dana ala anak kos.  Lepas dari tingkah penumpang yang salah tempat duduk dan ngeyel tadi, sepanjang 10 jam perjalanan, tangan kami yang dibekali gulungan koran sibuk menggebuki anak kecoak yang tanpa malu-malu datang bertubi-tubi membawa sanak keluarganya ingin berkenalan dengan kami. Tapi anehnya kok itu tidak membuat kami kesal. Kami malah tertawa-tawa sepanjang perjalanan dan menjadikan ajang gebuk kecoak itu sebagai perlombaan untuk mengusir rasa bosan dengan satu orang sebagai reporter. Yang cukup menakjubkan, dengan modal dua ratus ribu rupiah per orang (yang kami angsur pembayarannya dengan cara menabung ke salah satu teman yang kami tunjuk sebagai bendahara), kami bisa pelesiran di Yogya selama tiga hari pada akhir tahun 1997.

Dari pengalaman pertama inilah, saya belajar membuat perencanaan untuk acara jalan-jalan, menghitung budget dan membuat itinerary sendiri dengan sebelumnya mencari informasi selengkap-lengkapnya tentang tempat-tempat tujuan yang akan kita lihat di internet.

Walaupun sudah banyak buku panduan untuk travelling, tetapi ide untuk menulis buku ini dimulai saat tulisan saya tentang pengalaman backpack ke beberapa negara di Eropa pada suatu website mendapat tanggapan meriah dan hujanan pertanyaan dari pembaca. Dan yang terpenting, tulisan saya tersebut ternyata telah menggugah teman-teman yang membaca untuk mulai merancang sendiri perjalanan mereka ke Eropa. Anda tidak harus mempunyai saudara atau kenalan di Eropa untuk bisa berjalan-jalan di beberapa kota di Eropa Barat sendiri dengan hemat, nyaman dan aman tentunya.

Setiap perjalanan sejauh apa pun dimulai dari satu langkah kecil, dan buku ini adalah langkah pertama yang akan membantu teman-teman mewujudkan mimpi untuk bisa menjelajah ke Eropa dan mengenal lebih dalam tempat-tempat di Eropa termasuk juga bersentuhan langsung dengan penduduknya dengan modal terbatas. Nah tunggu apa lagi? Setelah selesai membaca buku ini mulailah membuat perencanaan dan budget!

No comments:

Post a Comment

Any comments, share your experience or ask?