Trip With Sari Musdar

Trip With Sari Musdar
Spring Euro Trip With Sari Musdar

Facebook Badge

2013/12/06

Invictus, Puisi yang menginspirasi Nelson Mandela

Diterpa hukuman penjara 27 tahun, tidak membuat Nelson Mandela menghentikan perjuangannya membela politik anti apartheid di Afrika Selatan. Menjadikannya pemimpin yang kuat dan  mengingatkan saya pada Presiden Soekarno. Berbeda dengan pemimpin jaman sekarang yang seperti pemimpin karbitan dan tiba-tiba muncul di poster-poster di pinggir jalan atau iklan politik.

Inilah puisi karangan William Ernest Henley yang membuat jiwa Nelson Mandela begitu kuatnya, dan tentu saja menginspirasi saya untuk mengutip dalam Novel saya berikutnya "Amole"(http://amolethenovel.blogspot.com)

Judul Puisi ini kemudian menjadi judul film tentang Nelson Mandela.











Out of the night that covers me,
Black as the pit from pole to pole,
I thank whatever gods may be
For my unconquerable soul.

In the fell clutch of circumstance
I have not winced nor cried aloud.
Under the bludgeonings of chance
My head is bloody, but unbowed.

Beyond this place of wrath and tears
Looms but the horror of the shade,
And yet the menace of the years
Finds and shall find me unafraid.

It matters not how strait the gate,
How charged with punishments the scroll,
I am the master of my fate:
I am the captain of my soul.

Versi Bahasa Indonesia 


Dari malam yang menyelimutiku
Sehitam lubang yang dalam
Aku berterima kasih kepada Tuhan
Dimanapun Ia berada
Atas jiwaku yang tak terkalahkan
Di dalam keadaan yang menimpaku
Aku tak mengeluh ataupun menangis
Dibawah tempaan takdir
Jiwaku berdarah namun tak terpatahkan
Dibalik tempat amarah dan air mata ini
Hanya menguntip horror kematian
Namun, ancaman bertahun-tahun akan menemukanku
Tanpa rasa takut
Seberapapun kuatnya gerbang
Seberapapun beratnya hukuman
Aku adalah penguasa takdirku
Aku adalah kapten jiwaku

No comments:

Post a Comment

Any comments, share your experience or ask?