Dekat kok, cuma di balik gunung ^_^

Di kantor gue, ada kolega Papua, namanya Jojo. Yang gue suka dari dia, orangnya sangat cheerful dan sangat membantu kalau ada yang kesusahan, meskipun kita tidak tahu kesulitan apa yang dia hadapi di keluarganya di Paniai.Gue jarang melihat dia cemberut atau kelihatan sedih. Mukanya riang, dan kalau tertawa benar-benar lepas. Kalau sudah begitu, terlihatlah deretan gigi-gigi putih dia, kontras dengan kulit hitamnya. Kadang-kadang saat kami kelihatan serius, dia akan bercerita lucu yang membuat kami tertawa terpingkal-pingkal. Selain Maria Kemong, Jojo masuk dalam daftar orang-orang Papua yang gue kagumi semangat hidupnya.

Nah suatu saat gue iseng ngobrol dengan dia di teras kantor sambil memandang kabut yang mulai menutupi gunung raksasa di depan kami.

Gue : Pace, ko punya rumah di manakah?
Jojo : Ah dekat itu Mace, di Paniai, di balik gunung itu (Jojo menunjuk gunung tepat di belakang gunung yang ada di depan kantor kami).
Gue : Oh dekat itu, cuma beberapa jam ya?
Jojo : Oh tidak! Dari Timika mesti jalan naik turun bukit dan masuk hutan 2 hari 2 malam, Mace!
Gue : (takjub) hah? gunung yang itu kan? *mencoba memastikan*
Jojo : Ko pikir gunung di Papua kecil-kecil seperti di Pulau Jawa.

Jojo tersenyum dengan gaya khasnya.
Gue : Bener kan gunung yang itu Pace? (sambil nunjuk gunung yang tepat berada di belakang gunung di hadapan kantor kami) *masih tetap berusaha memastikan, maklum gue ini tipikal orang yang belum puas kalau belum dapat jawaban yang jelas dari keingintahuan gue*
Jojo : ah, bukan, ko salah! Itu, satu lagi di belakang gunung itu!

Gue mulai pusing, tadi dia bilang gunung yang tepat di belakang gunung depan kantor kami, trus lagi nih di sekitar Tembagapura banyak banget sih gunungnya, dan setiap pulang kantor atau berangkat, gue gagal menghitung jumlah gunung yang mengerubungi Site tempat kami bekerja.

Gue : (dari pada pusing, lebih baik gue  mengakhiri percakapan tentang lokasi rumah dia) Ah Pace, kalau begitu lebih cepat saya sampai ke rumah ya, cuma 6 jam dengan pesawat dari Timika :-)

Jojo : ah, itu sudah!

Entah mengapa tiba-tiba di telinga gue berdengung OST karton Jepang yang sangat familiar, "Mendaki gunung turuni lembah...." (OST Naruto bukan ya? ) ga kuat ngebayangin perjalanan teman gue Jojo setiap pulang cuti dan balik ke kantor...Kemarin aja baru hiking ke air terjun dengan jarak kurang dari 1 km, pegalnya baru ilang 1 minggu, itu juga setelah kaki dielus-elus sama krem counterpain...

Maka wahai anak kota, kebayang kan perjuangan teman Papua kita untuk bisa sampai ke tempat kerja setelah dia cuti? Stop manja deh dari sekarang! ^_^