Karena kesibukan mengurus beberapa pekerjaan, hingga lupa untuk booking hotel, hotel yang tersisa lumayan mahal dan letaknya agak jauh dari lokasi pelatihan. Untungnya saya ingat, sekitar bulan Juni saat saya ke Jogja bersama ibu dan kakak, saya sempat melihat satu bangunan yang warnanya cukup cerah di belakang area Malioboro. Saya ingat-ingat lagi, saya pernah kontak hostel ini melalui akun twitternya @EDUHostelJogja.
Untungnya (hehehe dasar orang Indonesia, gampang banget nyebut untung) lagi, masih ada kamar kosong di EduHostelJogja, walaupun saat saya menginap di awal-awal penuh dihuni anak-anak SMA dari Tasikmalaya.

Konsep semi hostel juga terlihat dari penghuni yang tidak perlu repot-repot mencuci piring seperti kebanyakan hostel di Australia, tidak perlu repot-repot memasang sprei dan sarung bantal.
Cukup murah untuk saku/ dana siswa SMP/SMA dan mahasiswa, hanya Rp 70.000 sudah termasuk sarapan pagi ala Indonesia (nasi lengkap dengan lauk dan teh/ kopi) *sekedar catatan mungkin sebaiknya EDUHostel menyediakan sarapan ala bule seperti roti, sereal dan jus buah karena saya lihat cukup banyak backpacker asing yang tinggal di sini*

Sesuai dengan namanya yang berbau EDU, memang kebanyakan penghuni hostel ini rombongan pelajar seperti yang saya lihat di hari pertama saya tinggal di sini, ada lebih dari 300 siswa siswi SMA dari tasikmalaya, ah tiba-tiba saya merasa ada di Tanah Pasundan :)

Oh iya, di lantai 5 hostel ini, kita bisa menikmati fasilitas roof topnya yang cocok untuk acara santai dengan teman-teman.
Website : http://www.eduhostels.com
Address: Jl Let Jen Suprapto No. 17 Ngampilan, Yogyakarta 55261, Indonesia
Phone: (+62) 274-543 295
Tambahan saja sebagai advisor dari Edu Hostel bahwa sarapan untuk tamu bule sudah di beritahukan sewaktu mereka check in kalau mau makan roti waktu sarapan akan di sediakan. Ternyata 99% menerima dan senang makan nasi yang tiap hari nya ber beda dari nasi goreng ke nasi bogana/magelangan/kuning/uduk/campur.
ReplyDeleteSprey dan selimut di sediakan untuk memproteksi terhadap kuman kuman di negeri tropis cepat bereaksi. Bisa saja kuman dibawa dari Eropa dan negara lain kalau para back packers menggunakan sprey dan selimut yang mereka selalu bawa. extra cost untuk kami tetapi selamat untuk kita semuanya.
Terima kasih sekali lagi atas article nya. Salam, Arman Yahya
Hotelnya memang keren ya tapi waktu menginap pas banyak pelajar begitu, apakah tidak terlalu ramai
ReplyDelete