Trip With Sari Musdar

Trip With Sari Musdar
Spring Euro Trip With Sari Musdar

Facebook Badge

2013/03/27

Kelas Inspirasi, Sehari menginspirasi, semoga menyemangati selamanya

Tahun lalu, dengan semangat 45 saya mendaftar untuk ikut program "Kelas Inspirasi" yang dimotori oleh tokoh pendidikan yang saya kagumi, Pak Anies Baswedan.

Sayangnya mungkin karena profile saya kurang menarik saat itu, saya malah tidak dipanggil untuk meramaikan program Kelas Inspirasi ini. Saat itu saya menulis profesi saya HRD sekian tahun dan pernah bekerja di Papua serta dalam pekerjaan saya, saya pernah ke pulau terpencil seperti Matak di Kepulauan Riau dan dataran tinggi di Papua. Sayangnya saya gagal. 





Maka tahun ini, saya coba ikutan lagi tapi kali ini saya ganti profesi, saya menyebutkan profesi saya penulis.. dan ternyata, cerita saya di profile menarik panitia untuk mengundang saya datang ke SD berbagi cerita tentang profesi kami ke generasi penerus bangsa. 


Di saat keadaan Indonesia yang membuat sebagian besar kita pesimis, Anies Baswedan dan teman-temannya mempelopori program yang masih berkaitan dengan pendidikan, "Indonesia Mengajar" dan "Kelas Inspirasi. Salah satu kata-kata yang sangat jleb tapi menyemangati kami. "Jika anda berada di dalam kegelapan, jangan mengutuk gelap, tapi nyalahkanlah lilin untuk menerangi". 






Sebelum acara Hari H Kelas Inspirasi kami diajarkan cara-cara menarik perhatian murid-murid SD agar tetap bisa fokus di kelas dan tentu saja diawali dengan kata-kata singkat dari Pak Anies B yang sangat menginspiras, banyak tokoh besar yang dulu idealis sekarang menjadi hancur karena tergiur kesuksesan instant, sementara pendidikan adalah salah satu cara terbaik untuk memperbaiki keadaan sosial seseorang, begitu menurut Pak Anies B, dan pikiran saya langsung menerawang ke beberapa tokoh muda indonesia yang saat mahasiswa sangat idealis setelah duduk menjadi pejabat dituduh korupsi dan lain -lain. *no mention ah*

Terus terang saat pertama kali masuk kelas saya sempat lupa semua ajaran singkat saat briefing, tetapi the show must goes on, jadilah saya membawakan acara ini dengan cara saya dan improvisasi. Di luar dugaan saya, mereka sangat antusias mendengarkan cerita saya, dan mudah sekali lengket dengan saya tanpa malu-malu mendatangi saya dan bertanya atau bercerita tentang cita-cita. 




















Dan yang cukup melegakan, anak jaman sekarang sudah lebih cerdas memikirkan cita-cita mereka. Kalau di generasi saya setiap anak kecil akan menjawab profesi yang "pasaran" seperti dokter, guru dan polisi. Anak jaman sekarang punya banyak pilihan, seperti penyanyi, pemain film, pemain sepak bola, peneliti di Laboratorium, pekerja tambang, tentara, pembawa acara di TV dan lain-lain 

kelas yang cukup berat adalah kelas 1 SD, mungkin karena usia mereka yang masih sangat kanak-kanak dan masih sangat berimajinasi sehingga guru / pengajar harus extra kreatif untuk menarik perhatian mereka. 

Di akhir cerita, kami mengakhiri dengan acara seremoni, menyanyi lagu "Laskar Pelangi" bersama-sama yang membuat saya merinding, menulis cita-cita di kain panjang dan balon.







Ah akhirnya saya sadar, bukan kami yang menginspirasi mereka, tapi mereka lah yang menginspirasi kami, dan untuk para guru dimana pun kalian berada, saya acungkan 2 jempol atas kebaikan dan jasa kalian. Mengajar sehari saja sudah membuat suara kami habis, apalagi jika tiap hari? 



 Foto : atas kebaikan Pak Dian Kelana, Mutia Zahrotul "Moete" dan Bian Dwijo



tertarik untuk bergabung memberikan sinar kecil ke generasi penerus? cek website http://www.kelasinpirasi.org 





No comments:

Post a Comment

Any comments, share your experience or ask?