Trip With Sari Musdar

Trip With Sari Musdar
Spring Euro Trip With Sari Musdar

Facebook Badge

2010/06/05

Mayat di St Michelle

Tepat pukul 6 sore akhirnya Cassandra bisa menutup setumpuk berkas-berkas kasus yang ada di mejanya dan keluar dari kantornya yang terletak di seberang Gedung Opera. Sudah 6 bulan ini gadis Paris cantik yang berwajah mirip Angelina Jolie itu bekerja di sana sebagai paralegal.

“Bon week end Cassou!” Julien, rekan kerjanya melambaikan tangannya ke arah Cassandra.  Setelah menyeberangi jalan menuju Gedung Paris Opera, sambil mendekap jaket kulitnya, ia menyusuri jalan dengan langkah-langkah cepat seolah berlomba dengan orang-orang di sampingnya yang juga berjalan ke arah yang sama. Ah, terbayang di pelupuk matanya kenikmatan beristirahat sambil membaca novel Paulo Coelho terbaru yang baru ia beli siang tadi ditemani sup ayam buatannya.

“Ah nikmatnya memanjakan diri setelah lelah bekerja,” pikirnya sambil memasang kabel Ipod pada kedua telinganya dan mempercepat langkah.

“Maaf” seorang Ibu Asia paruh baya yang tampak ketakutan menabrak gadis itu dari arah jalan Champs Elysee, sebelum ia berbelok ke arah jalan raya terkenal itu. 

Cassandra hanya menoleh kesal dan melanjutkan langkahnya, malam ini dia ingin membaca “The Winner standing alone” sampai habis.

Wanita Asia paruh baya itu berbalik arah dan mengikuti gadis bermata indah itu dan berusaha memanggil-manggil gadis itu, tetapi musik yang mengalun melalui kabel IPod ke gendang telinga Cassandra menghalangi suara pelan ibu itu masuk ke telinga gadis cantik itu.

Untunglah setelah menunggu lima menit, Metro yang ia tunggu datang. Bersama orang-orang yang berdiri di depan Metro, Cassandra langsung bergegas masuk. Beruntung dia melihat satu kursi kosong, ia segera duduk di situ, di pinggir jendela. Ia tengah menunduk mengatur lagu dalam Ipodnya, ketika ibu tua yang tadi menabraknya masuk ke dalam Metro beberapa detik sebelum pintu kereta tertutup. Seorang lelaki dengan pakaian kerja menarik lengannya untuk masuk. Ibu tua itu tampak kebingungan sambil melirik mencari kursi kosong. Cassandra yang duduk dekat pintu kereta. Ia segera berdiri dan menyilakan ibu tua itu duduk.

“Terima kasih nak” Ibu itu tersenyum sambil memegang tangan kanan Cassandra.



    “Quoi?” Cassandra merunduk dan melepas kabel IPod di telinga kanannya.

    “Terima kasih” kata ibu itu dalam bahasa Indonesia.

    “Ibu dari Indonesia?” tanyanya sambil tersenyum ramah, sudah hilang kesalnya karena tadi sempat ditabrak.

    “Oh anda bisa bahasa Indonesia?”

    “Ibu saya asli Indonesia, orang Jawa, ayah saya yang perancis. Bon, campuran perancis Spanyol sebenarnya”

    “Ah, pantas.
Gadis tinggi berkulit putih dengan rambut coklat gelap sebahu itu kemudian sibuk menikmati musik.

No comments:

Post a Comment

Any comments, share your experience or ask?