Bab1 : Sang Klien
Btari memperhatikan wanita di depannya. Sepintas, setiap orang yang melihat wanita berkulit terang dan bersih dengan penampilan yang normal, akan bertanya-tanya, mengapa wanita yang kelihatan normal dan kelihatan berpendidikan bisa terdampar di Rumah Sakit Jiwa seperti ini, bercampur dengan orang-orang tidak waras yang sudah tidak sadar akan penampilan mereka.
Dia tampak tenang, tidak menunjukkan deskripsi wanita gila seperti yang biasa kita lihat di film-film Indonesia tentang orang tidak waras. Dia tidak cengengesan tertawa-tawa sendiri, lalu menangis meraung-raung dengan penampilan awut-awutan. Wanita yang duduk tegak di seberangnya menatap ke arah dinding di belakang Btari, tanpa ekspresi. Rambut panjangnya rapi diikat satu ke belakang, masih ada sisa-sisa highlight warna coklat pirang di sana –sini. Wajahnya yang polos tanpa dandanan, masih menyisakan sentuhan facial salon, tampak mulus dan kinclong. Btari langsung mengalihkan perhatiannya dan pura-pura membuka berkas kasusnya ketika Adriana menatapnya tajam, menyadari dari tadi dia menjadi obyek pengamatan.
“Uhm, pagi Ibu Adriana, mungkin kakak Ibu sudah sempat memberitahu siapa saya?” Btari berusaha memulai percakapan dengan wajah ramah. Semalaman dia berlatih di depan cermin untuk bisa menampilkan wajah yang tenang dan tidak merendahkan saat berbicara dengan kliennya ini. Satu tahun lalu kliennya, Adriana, wanita usia 30 tahun, didakwa membunuh ayahnya sendiri, tetapi karena tim pengacaranya yang lihai, dia tidak dijebloskan ke penjara selama 10 tahun seperti tuntutan jaksa karena telah didakwa melakukan pembunuhan terencana.
Dengan alasan ketidakwarasan dan masalah psikologi karena mengalami kekerasan secara mental dari ayahnya sejak kecil, Adriana hanya mendekam di Rumah Sakit Jiwa di kawasan Jakarta Timur ini, untuk perawatan dan serangkaian terapi sampai ia dinyatakan sembuh. Pengacara-pengacaranya dengan piawai membuat cerita dengan bukti-bukti ilmiah dan dukungan para ahli kejiwaan, telah membalikkan fakta seolah-olah Adriana adalah korban yang lemah dan perlu dilindungi daripada seorang pembunuh berencana berdarah dingin yang dikesankan Jaksa Penuntut Umum.
Sari Musdar : hak cipta ada pada penulis, dilarang keras mengutip sebagian atau pun keseluruhan tanpa seijin penulis
A Fun Fearless Female traveler (The Jakarta Post April 22nd, 2012) who likes to share her story on romance traveling novel. Author of best selling romance traveling novel, "Cinderella in Paris" & some books. Here, she wanna share her writing & photos (mostly about traveling physically and mentally aka contemplation). contact : sarimusdarcom@gmail.com twitter :@realsarimusdar unless mentioned, all pics are Sari's property
Trip With Sari Musdar
Facebook Badge
2010/06/05
Klien 340
Former legal & HR practioner who finds peace in tafakir, writing and traveling. Book Author of best selling #cinderellainparis & some travel books. Founder of @click4tripID & @duniakerjaID | Mostly writing about traveling, tafakur and up to date info.
| Instagram @SariMusdar |
Facebook : Sari Musdar. Sari can be contacted at sari.musdar09@gmail.com
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment
Any comments, share your experience or ask?