Trip With Sari Musdar

Trip With Sari Musdar
Spring Euro Trip With Sari Musdar

Facebook Badge

2011/07/22

Cobaan hidup, bagaimana kita menyikapinya

Pernah kan lihat film Hollywood ketika sang tokoh tertimpa kejadian yang sangat ga enak, si tokoh akan bilang dengan nangis dan marah, 'Why me God???Why me?"

Untuk anda yang saat ini sedang tertimpa kejadian yang menurut anda sulit, ngga enak, bikin hati sedih, pasti anda mulai berpikir, "kenapa gue Tuhan?" lalu sederet pertanyaan lain, karena keegoisan kita, karena kita merasa diri kita suci hanya karena beberapa amal ibadah yang sudah kita lakukan, "Kenapa saya ya Tuhan? saya sudah rajin berdoa, membantu anak yatim, bla bla bla, kenapa malah Kau berikan cobaan yang demikian berat??" Lalu kemudian anda mulai terhasut setan untuk mempertanyakan kebesaran Tuhan, mempertanyakan cinta dan kasih Tuhan.

Ingatlah, Tuhan sama sekali tidak membutuhkan manusia atau makhluk lain seperti jin dan setan untuk menyembahNya sehingga dia disebut MAHA BESAR, MAHA TINGGI. Tuhan tidak butuh itu.
Ingatlah bahkan para Nabi yang akhlakny jauh lebih terpuji dari kita dan benar-benar menghamba pada Tuhan tetap diberikan ujian hidup?

KITAlah yang butuh Tuhan. Kita hanya makhluk ciptaanNya.

Cobaan diberikan Tuhan kepada kita karena Tuhan ingin mengetahui seberapa besar dan tulus cinta kita kepada Dia yang telah memberikan kehidupan pada kita. Untuk menguji setiap kata-kata yang kita ucapkan, "Saya beriman kepada Tuhan". Apa benar kita tetap beriman jika Tuhan memberikan cobaan hidup? Apakah kita akan tetap memuji dan menyembah DIA? Atau berhenti memuji dan berprasangka buruk pada Tuhan atau lebih parah lagi mencari bantuan pada makhluk selain Tuhan?

Sekali lagi, Tuhan tidak butuh manusi atau makhluk lainnya. Tuhan tetap lah Tuhan yang MAHA SEMPURNA dan MAHA KUASA sekalipun iblis menentang untuk menyembah.

Tuhan memang tidak butuh manusia, tetapi DIA akan senang jika saat kita mendapat cobaan / ujian hidup, kita lari mendekat kepadaNYA, mengakui betapa lemahnya kita, betapa berdosanya kita, betapa BUTUHnya kita pada bantuan dan perlindunganNYA.
Tuhan senang karena kita berserah diri kepadaNYA dan meminta DIA membantu kita dan bukannya meminta bantuan kepada makhluk lain yang juga ciptaanNYA.

Cobaan juga mengingatkan kita, betapa sakitnya dan sedihnya dizalimi orang lain, mengingatkan kita, di saat kita  berhasil keluar dari cobaan hidup, untuk tidak berbuat kezaliman yang sama kepada orang lain di masa depan.

Jangan mengeluh. Ridho dan tawakal pada setiap cerita hidup yang Tuhan berikan kepada kita baik suka maupun duka.

Kita adalah bagian dari puzle puzle kecil yang membentuk cerita besar alam semesta. Terima lah takdir Tuhan dengan ikhlas.

Tembagapura, 21 Juli 2011
Sari Musdar

3 comments:

  1. mba sari...

    ini aku temennya diah :P
    this is very well writen, such an eye opening for me.
    please keep on writing ya mbaaa

    ReplyDelete
  2. Hi Aulina..ealah tulisan yg ini toh, pas Diah cerita saya mikir, tulisan yg judulnya apa ya hehehe abis internet di kantor kacau ga bisa buka2 blogspot :-( thanks ya udh mampir, dan senang bgt klo tulisan sy yg ala kadarnya bermanfaat

    ReplyDelete
  3. Baru baca comment ini walaupun verbally dah di critain olin.

    Stuju banget ma Aulina/olin.. keep writing ya Mba Sar..:)

    ReplyDelete

Any comments, share your experience or ask?