Trip With Sari Musdar

Trip With Sari Musdar
Spring Euro Trip With Sari Musdar

Facebook Badge

2012/04/05

Soul Dialogue – komunikasi jujur tanpa menimbulkan konflik



Melanjutkan tulisan sebelumnya “Inner Peace not only for Po the Kungfu Panda “http://sarimusdar.blogspot.com/2012/03/inner-peace-not-only-for-po-kungfu.html, karena menyimak beberapa teman-teman yang galau dan banyak pertanyaan mengenai soul dialogue, saya memutuskan untuk menulis tulisan ini di blog. . 

Soul dialog mungkin terdengar baru di telinga teman-teman yang masih muda (baca : ABG) apalagi yang belum pernah mencoba meditasi. Padahal mungkin banyak diantara kita yang sudah pernah melakukan ini.
Awal saya mengenal “soul dialogue” dimulai dari obrolan saya dengan seorang psikolog senior.  sebut saja saya mengalami work place bullying yang menurut saya berdampak kurang sehat pada kejiwaan saya.  Saya konsultasi secara informal ke rekan saya psikolog senior dari PTN ternama untuk menyelamatkan jiwa saya dari efek psikologis dibully.

Tapi karena saya ingin benar-benar bersih dari "bagasi sampah" berdasarkan rekomendasi beliau akhirnya bertemulah saya dengan ahli chakra punture, singkat cerita, akhirnya saya diajarkan "soul dialogue" atau mungkin di dunia psikologi dikenal pula dengan istilah “voice dialogue”. 


Voice dialogue ini sebenarnya bisa dilakukan untuk berbagai hal. Bisa untuk mengatasi kegalauan karena masalah percintaan, pekerjaan, rasa tidak percaya diri pada penampilan fisik dan lain-lain. 


Dalam masalah mengelola stress di tempat kerja, apalagi jika ada ‘pelecehan mental’ di lingkungan kerja, cobalah tips berikut : Setiap ada kolega yang berbicara penuh emosi/ mencaci maki kita di depan kolega lain, kita harus berusaha menahan diri detik itu juga mengeluarkan ucapan yang timbul sebagai reaksi dari kata-kata yang tidak baik dari kolega/ atasan. Seandainya semua bawahan menerapkan soul dialogue, pasti tidak banyak orang yang resign karena perlakuan “work place bullying” dari boss. Karena berdasarkan hasil survey, biasanya seseorang resign karena tidak cocok dengan atasannya.

Soul atau voice dialogue bisa dilakukan dengan komunikasi sebagai berikut :
1.            Pikiran kita dengan jiwa kita à dalam hal kita ingin memperbaiki rasa tidak percaya diri atau galau yang disebabkan diri sendiri
2.               Jiwa kita dengan jiwa seseorang à dalam hal konflik atau perasaan ngga nyaman terjadi karena hubungan kita dengan seseorang

Awalnya memang terasa aneh, tapi setelah beberapa kali mencoba “soul dialogue” kita akan merasa lebih plong, dan merasa nyaman, seperti  ‘bagasi sampah’ yang selama ini kita bawa lepas dari beban kita.

1.       Soul dialogue internal
Ada beberapa teman yang saat ini sudah berubah secara fisik (misalnya dahulu gemuk sekarang langsing dan cantik) atau sudah sukses di karir tapi merasa kurang bahagia, mungkin perlu melakukan “soul dialogue”.  Manusia modern terkadang selalu sibuk dengan kegiatannya sehingga terkadang waktu 24 jam sehari kurang cukup. 

“Me time” pun terkadang juga ngga benar-benar “me time” lebih kepada kegiatan fisik. Ada kalanya kita perlu berbicara dengan jiwa kita. Luangkan waktu di malam hari/ di saat kita benar-benar tenang, dimulai dengan berdoa kepada Tuhan yang menguasai jiwa-jiwa manusia, lalu minta ijin kepada Tuhan, “Ya Tuhan , saya ingin berbicara dengan jiwa saya”. 

Mulailah berbicara dengan jujur. Sejak kecil kita sudah terlatih untuk memproteksi diri kita dengan mengabaikan/ denial fakta yang menyakitkan dalam hidup kita. Shingga sering untuk hal-hal yang buruk, seperti trauma waktu kecil pernah diejek teman-teman SD dengan panggilan “gendut!” , “jelek” dan panggilan buruk lainnya yang merendahkan, atau trauma saat pertama kali mendengar ayah dan ibu kita bertengkar hebat , trauma perceraian orang tua dan lain-lain, kita menanamkan dalam hati kita, semua itu tidak terjadi. 

Penyangkalan kita mungkin berhasil sebatas permukaan, tapi apakah betul alam bawah sadar kita ataupun jiwa kita setuju dengan penyangkalan itu? Maka bicaralah dengan jiwa, semua perasaan yang pernah kita rasakan saat mengalami trauma tersebut. Kamu boleh mengeluarkan semua perasaan yang bertahun-tahun kamu pendam di dalam hati sampai menangis. Setelah selesai akhiri dengan kata-kata “saya sadar hal tersebut pernah terjadi, saya ikhlas hal tersebut pernah terjadi dalam perjalanan hidup saya, dan saya ikhlas untuk melepas semua rasa sakit hati, sedih, dendam yang ada di dalam jiwa saya”

2.       Soul dialogue eksternal
Sama seperti poin di atas, dimulai dengan berdoa, dan minta ijin kepada Tuhan untuk bisa berbicara dengan jiwa orang yang kita tuju. Pastikan saat kita berbicara dengan jiwa X, dia dalam keadaan tenang juga (tidak sedang bekerja). Terkadang karena ego, kita tidak bisa / berani bicara jujur, sedangkan saat berbicara dengan jiwa, kita bisa lebih jujur mengungkapkan segala perasaan kita pada orang tersebut dan harapan kita pada orang tersebut. 


Keluarkan semua emosi, bisa tangisan atau tawa, jangan dengarkan ego, bicaralah engan jujur. Setelah selesai, jangan lupa bicara ke Tuhan, terima kasih karena sudah diberi kesempatan dengan jiwa X. Untuk "soul dialogue" pertama kali mungkin kita masih belum merasakan apa-apa, tapi setelah beberapa kali, kita akan terbiasa. Setelah bicara dengan jiwa orang ini, pasti akan ada perubahan, setidaknya hati lebih plong lebih nyaman atau perubahan cara kita memandang orang tersebut.

Mau mencoba?

Salam damai.
Sari Musdar , twitter  @sari_musdar
Foto : Sari Musdar, Adelaide City, South Australia

1 comment:

  1. Gimana kalau masih belum bisa menemukan apa sih the real root cause nya?

    ReplyDelete

Any comments, share your experience or ask?