Melanjutkan tulisan sebelumnya “Inner
Peace not only for Po the Kungfu Panda “http://sarimusdar.blogspot.com/2012/03/inner-peace-not-only-for-po-kungfu.html,
karena menyimak beberapa teman-teman yang galau dan banyak pertanyaan mengenai
soul dialogue, saya memutuskan untuk menulis tulisan ini di blog. .
Soul dialog mungkin terdengar
baru di telinga teman-teman yang masih muda (baca : ABG) apalagi yang belum
pernah mencoba meditasi. Padahal mungkin banyak diantara kita yang sudah pernah
melakukan ini.
Awal saya mengenal “soul dialogue”
dimulai dari obrolan saya dengan seorang psikolog senior. sebut saja saya mengalami work place bullying
yang menurut saya berdampak kurang sehat pada kejiwaan saya. Saya konsultasi secara informal ke rekan saya
psikolog senior dari PTN ternama untuk menyelamatkan jiwa saya dari efek
psikologis dibully.
Tapi karena saya ingin benar-benar bersih dari "bagasi sampah" berdasarkan rekomendasi beliau akhirnya bertemulah saya dengan ahli chakra punture, singkat cerita, akhirnya saya diajarkan "soul dialogue" atau mungkin di dunia psikologi dikenal pula dengan istilah “voice dialogue”.
Voice dialogue ini sebenarnya
bisa dilakukan untuk berbagai hal. Bisa untuk mengatasi kegalauan karena masalah
percintaan, pekerjaan, rasa tidak percaya diri pada penampilan fisik dan
lain-lain.
Dalam masalah mengelola stress di
tempat kerja, apalagi jika ada ‘pelecehan mental’ di lingkungan kerja, cobalah
tips berikut : Setiap ada kolega yang berbicara penuh emosi/ mencaci maki kita
di depan kolega lain, kita harus berusaha menahan diri detik itu juga
mengeluarkan ucapan yang timbul sebagai reaksi dari kata-kata yang tidak baik
dari kolega/ atasan. Seandainya semua bawahan menerapkan soul dialogue, pasti
tidak banyak orang yang resign karena perlakuan “work place bullying” dari boss.
Karena berdasarkan hasil survey, biasanya seseorang resign karena tidak cocok
dengan atasannya.
Soul atau voice dialogue bisa
dilakukan dengan komunikasi sebagai berikut :
1. Pikiran
kita dengan jiwa kita à
dalam hal kita ingin memperbaiki rasa tidak percaya diri atau galau yang
disebabkan diri sendiri
2. Jiwa
kita dengan jiwa seseorang à
dalam hal konflik atau perasaan ngga nyaman terjadi karena hubungan kita dengan
seseorang
Awalnya memang terasa aneh, tapi
setelah beberapa kali mencoba “soul dialogue” kita akan merasa lebih plong, dan
merasa nyaman, seperti ‘bagasi sampah’
yang selama ini kita bawa lepas dari beban kita.
1. Soul
dialogue internal
Ada beberapa teman yang saat ini
sudah berubah secara fisik (misalnya dahulu gemuk sekarang langsing dan cantik)
atau sudah sukses di karir tapi merasa kurang bahagia, mungkin perlu melakukan “soul
dialogue”. Manusia modern terkadang
selalu sibuk dengan kegiatannya sehingga terkadang waktu 24 jam sehari kurang
cukup.
“Me time” pun terkadang juga ngga benar-benar “me time” lebih kepada
kegiatan fisik. Ada kalanya kita perlu berbicara dengan jiwa kita. Luangkan
waktu di malam hari/ di saat kita benar-benar tenang, dimulai dengan berdoa
kepada Tuhan yang menguasai jiwa-jiwa manusia, lalu minta ijin kepada Tuhan, “Ya
Tuhan , saya ingin berbicara dengan jiwa saya”.
Mulailah berbicara dengan
jujur. Sejak kecil kita sudah terlatih untuk memproteksi diri kita dengan mengabaikan/
denial fakta yang menyakitkan dalam hidup kita. Shingga sering untuk hal-hal
yang buruk, seperti trauma waktu kecil pernah diejek teman-teman SD dengan
panggilan “gendut!” , “jelek” dan panggilan buruk lainnya yang merendahkan,
atau trauma saat pertama kali mendengar ayah dan ibu kita bertengkar hebat ,
trauma perceraian orang tua dan lain-lain, kita menanamkan dalam hati kita,
semua itu tidak terjadi.
Penyangkalan kita mungkin berhasil sebatas permukaan,
tapi apakah betul alam bawah sadar kita ataupun jiwa kita setuju dengan
penyangkalan itu? Maka bicaralah dengan jiwa, semua perasaan yang pernah kita
rasakan saat mengalami trauma tersebut. Kamu boleh mengeluarkan semua perasaan yang bertahun-tahun kamu pendam di dalam hati sampai menangis. Setelah selesai akhiri dengan kata-kata “saya sadar
hal tersebut pernah terjadi, saya ikhlas hal tersebut pernah terjadi dalam
perjalanan hidup saya, dan saya ikhlas untuk melepas semua rasa sakit hati,
sedih, dendam yang ada di dalam jiwa saya”
2. Soul
dialogue eksternal
Sama seperti poin di atas,
dimulai dengan berdoa, dan minta ijin kepada Tuhan untuk bisa berbicara dengan
jiwa orang yang kita tuju. Pastikan saat kita berbicara dengan jiwa X, dia
dalam keadaan tenang juga (tidak sedang bekerja). Terkadang karena ego, kita
tidak bisa / berani bicara jujur, sedangkan saat berbicara dengan jiwa, kita
bisa lebih jujur mengungkapkan segala perasaan kita pada orang tersebut dan
harapan kita pada orang tersebut.
Keluarkan semua emosi, bisa tangisan atau tawa, jangan dengarkan ego, bicaralah engan jujur. Setelah selesai, jangan lupa bicara ke Tuhan, terima kasih karena sudah diberi kesempatan dengan jiwa X. Untuk "soul dialogue" pertama kali mungkin kita masih belum merasakan apa-apa, tapi setelah beberapa kali, kita akan terbiasa. Setelah bicara dengan jiwa orang ini, pasti
akan ada perubahan, setidaknya hati lebih plong lebih nyaman atau perubahan
cara kita memandang orang tersebut.
Mau mencoba?
Salam damai.
Sari Musdar , twitter @sari_musdar
Foto : Sari Musdar, Adelaide City, South Australia
Foto : Sari Musdar, Adelaide City, South Australia
Gimana kalau masih belum bisa menemukan apa sih the real root cause nya?
ReplyDelete