Trip With Sari Musdar

Trip With Sari Musdar
Spring Euro Trip With Sari Musdar

Facebook Badge

2012/06/12

Everybody comes to our life is teacher

Suatu hari ada seorang teman yang datang kepada saya, curcol istilah anak muda jaman sekarang. Kata dia dengan muka rusuh yang menggambarkan perasaannya yang ngga karuan, setengah pasrah, “Adik gue tuh orangnya baiiiik banget, polos, dan rajin ke gereja. Tapi kenapa ya masih aja ketemu atasan, pacar atau teman yang nyebelin? Yang jahatin dia? Kenapa Tuhan ngga kasih tanda-tanda supaya dia bisa lebih peka dan pintar menilai orang?”




Saya jawab, “baik boleh, waspada tetap harus jalan, hare gene, kita udah baik, malah dimanfaatin orang, kalau terlalu baik”



Dia menjawab, “mungkin juga dia terlalu polos ya Sar? Kenapa orang-orang yang menurut gue baik, masih dikirimin Tuhan orang-orang yang cuma manfaatin, membalas kebaikan dengan kejahatan, atau memperlakukan semena-mena?”



Pertanyaan teman saya itu kembali mengiang-ngiang di pikiran saya saat malam sebelum tidur, dan kebiasaan saya, jika ada pikiran yang mengganggu di saat jelang waktu tidur, saya lebih baik menumpahkan kegalauan dalam bentuk tulisan, daripada di tempat tidur juga ngga bisa tidur walaupun sudah menghitung seribu domba.



Saya berpikir, apakah Tuhan sezalim itu, tetap mengirim orang-orang yang menyebalkan, atau orang-orang yang membuat kita emosi jiwa ke dalam hidup kita? Saya percaya tidak ada satu kejadian, sesederhana apa pun dan sekecil apa pun, yang bahkan menurut kita tidak penting, yang sia-sia. Setiap kejadian, adalah bagian dari puzzle kehidupan, tidak hanya untuk kehidupan kita pribadi, tapi juga puzzle untuk alam semesta ini. Semua perlu terjadi untuk keseimbangan alam semesta.

Bahkan Nabi yang tentu kualitas keimanan dan akhlaknya jauuuuuuuuuuuuuuh lebih baik di atas kita saja masih mendapat cobaan, mengapa kita manusia biasa yang dosanya sudah tak terhingga bebas dari godaan?



Hingga saya sampai pada pemikiran, setiap orang yang datang pada kehidupan kita, apakah mereka baik atau buruk, semuanya adalah guru yang mengajarkan kehidupan pada kita. Tuhan tidak mungkin zalim, dan dengan mengirimkan orang dengan berbagai karakter, itulah caranya untuk menguji kesabaran kita. Orang baik mengajarkan supaya kita mencontoh akhlak mereka yang baik, dan menjadi seperti mereka. Orang yang menghina, memanfaatkan kita, meneror kita, orang yang tidak senang/ tidak ikhlas kita berhasil, orang yang menzalimi kita malah berbalik menyebarkan gossip kita menzalimi mereka, orang-orang yang sombong kepada kita, dan lain lain, mereka juga guru yang mengajarkan kita perbuatan mereka sama sekali tidak menyenangkan, dan jangan sekali-kali kita berbuat hal yang sama kepada orang lain seperti yang mereka perbuat. Tuhan mengajarkan dengan perasaan yang kita rasakan saat kita diperlakukan tidak menyenangkan, "Oh, dijahati itu ngga enak lho, jadi jangan jahat ke orang lain. Oh, dihina itu ngga enak lho, jadi jangan menghina orang dari penampilan yang sederhana"


Jika pernah ada kejadian buruk di masa lalu, berdamailah dengan masa lalu, jangan bawa beban sampah ke masa kini. Saya sudah melupakan setiap orang yang pernah menzalimi saya. Kalau saya menulis kejadian masa lalu dalam tulisan, terutama dalam buku fiksi, itu adalah hak saya, toh saya tidak menyebut nama orang itu. Saya sudah berdamai dengan masa lalu, saya sudah memaafkan orang-orang yang pernah menzalimi saya. Orang itu bahagia, saya ikut bahagia, karena saya juga bahagia dengan hidup saya.

Jadi teman-teman, jika kalian tidak menerima kenyataan orang yang kalian hina di masa lalu dan saat ini mmebuat kalian benci karena dia kelihatan bahagia dan berhasil, mohon jangan datang lagi ke dalam hidup orang tersebut.  Berdamailah dengan hidup kalian, biarkan orang dalam masa lalu kalian lebih bahagia, dan berbahagialah dengan hidup kalian. Ayo coba hitung berkah Tuhan yang sudah datang dari kalian lahir hingga besar. Buat apa iri dengan orang lain? Apakah ada manfaatnya? Ngga ada kan? Malah bikin kita kufur nikmat (baca ngga tahu terima kasih ke Allah). Iya ngga? Mending senyum, hitung segala kemudahan yang Tuhan pernah kasih ke kita. Nah, gitu doong senyum, tambah manis dan keren, daripada jutek, nyinyir ke teman kalian. Ayo ikhlas kalau lihat mantan teman/ mantan pacar/ mantan bawahan kalian bahagia, biar Tuhan juga mengabulkan hajat-hajat kita yang belum kesampaian. Lancarkan jalan orang lain, biar Tuhan lebih memperlancar jalan kita.



Setiap manusia mempunyai alur cerita masing-masing, jalani saja alur cerita kita dengan baik. Setiap orang yang datang dalam kehidupan kita adalah guru, ambil hikmahnya.

Salam, Sari Musdar



3 comments:

  1. kunjungan gan .,.
    Menjaga kepercayaan orang lain lebih penting daripada membangunnya.,.
    di tunggu kunjungan balik.na gan.,.

    ReplyDelete
  2. kak, this blog will not bee longer available. Please visit my new website http://hopequotations.com/. Thank you so much kak :D

    ReplyDelete

Any comments, share your experience or ask?