Menulis untuk hobi atau profesi? Pertanyaan ini mungkin merupakan hal yang biasa terlintas oleh orang yang baru memulai di dunia tulis menulis. Karena banyak juga penulis yang meninggalkan pekerjaannya dan berprofesi menjadi penulis maupun sebaliknya. Sari Musdar, penulis dan juga female traveler yang sudah menulis Panduan Hemat Keliling Amsterdam, Brussel, Paris, Luxemburg, & Trier serta novel Cinderella in Paris.

Sari Musdar seorang HRD professional yang lahir dan besar di Jakarta, kemudian sempat tinggal di Bandung, Paris dan Melbourne. Terilhami film penulis besar Amerika Serikat abad 19, Ernest Hemmingway, ia senang menjelajah berbagai negara dan mengamati orang-orang di kota yang ia kunjungi. Kegiatan backpackingnya menurut Sari sangat bermanfaat untuk mengenal karakter manusia dari berbagai budaya, ras dan negara.

“Menurut saya, mungkin saya sedang merintis karier di bidang menulis. Karena terus terang untuk menjadi penulis harus dari awal. Nggak bisa kita langsung terkenal kecuali mungkin cerita kita bagus. Kita harus sabar untuk bisa ke posisi tersebut,” ujarnya dalam Talkshow Menulis Hobi atau Profesi di Panggung Utama Indonesia Book Fair 2013, Sabtu (09/11), Istora Gelora Bung Karno Senayan, Jakarta.

Berbeda dengan Coco Elvis seorang founder @PepatahGombal yang masuk daftar 60 besar Indonesia dengan jumlah followers terbanyak versi topcharts. Ia juga masuk dalam rekomendasi di twiter. Awalnya ia anti sosial media. Sosial media yang pertama ia adalah facebook dan twiter.




Dalam memulai kariernya sebagai seorang penulis ini sebenarnya adalah berasal dari pengalamannya sendiri. Ia justru bekerja di bidang administrasi pada awalnya. Namun ia juga menjadikan menulis sebagai hobi. “Lebih tepatnya adalah sebuah tantangan dari pasangan saya bahwa saya dibilang, kamu itu nggak bisa jago gombal. Jadi mau gk mau saya menantang diri saya sendiri. Akhirnya saya bikin akun. Namanya @pepatahgombal. Waktu itu saya buat di Jogja, 25 Juli 2011. Disitu saya menantang diri saya untuk buat sesuatu. Puncaknya sekarang sudah 1.4 juta follower,” jelasnya.

Isi bukunya yang berjudul Rekaman Buaya Darat ini merupakan kegagalannya di masa lalu. Dari pengalaman saya, yang begitu banyak, terhitung sudah 50 kali menyatakan cinta dan gagal,” ujarnya. Coco Elvis juga memiliki pekerjaan direksi di sebuah Restoran bertema penjara di Plasa Semanggi. Rekaman Buaya Darat ini merupakan murni lahir dari pengalaman gila Coco Elvis dalam pertualangan mencari cinta.

Buat penulis yang satu ini. Yaitu Wina Natalia awal mula meniti karier sebagai penulis merupakan hal yang ia tidak sangka. Awalnya ia datang ke Jakarta untuk merantau. Untuk mengejar kariernya sebagai penyanyi. “Nunggu albumnya keluar, labelnya lama sempet nggak ngapa-ngapain nganggur itu kan nggak enak ya. Jadi kebetulan aku suka insomnia. Daripada malemnya nggak bisa tidur aku mulai ngetik. Aku juga dream list. Aku pengen bikin novel. Jadi kenapa nggak aku suka bikin lagu. Jadi aku mulai menulis. Akhirnya nggak kerasa jadi satu novel,” tuturnya.

Menurut Wina, jika ditanya apakah menulis sebagai profesi atau hobi. Ia menjawab hobi. “Karena sebenarnya itu sesuatu yang lebih fun. Menulis menyenangkan buat saya. Kalau kita ngambil beban menulis itu nggak bakal keluar nulisnya. Kalau dari hati kita seneng nulisnya maka akan keluar sebuah karya,” ujarnya.