Trip With Sari Musdar

Trip With Sari Musdar
Spring Euro Trip With Sari Musdar

Facebook Badge

2014/12/02

Belum dapat Cinderella in Paris? Tunggu cetakan ketiga ya :)



Sejak dua bulan lalu ada beberapa orang yang mengajak pertemanan di Facebook, dan setelah saya setujui mereka dengan sopan dan manis protes, "Mbak kok cari novelnya CIP susah banget sih, udah ke toko gramedia yang besar juga belum dapat" 



Jangan salah beli ya, ini cover baru CIP
CIP dibawa melanglang buana pemilik Air Asia

Saya coba cek ke Gramedia Matraman, Gandaria, Pondok Indah Mall, Pejaten Village di Jakarta dan Gramedia Teras Kota di BSD serta Gramedia Jalan Merdeka di Bandung, satu pun sosok si pinky Cinderella in Paris ngga saya termui. Ini beneran cetak kedua CIP udah habis apa gimana ya?

Di tengah-tengah rasa penasaran, editor saya kontak, "Mbak buku CIP cuma tinggal 39, Grasindo mau cetak ulang lagi!" Wah, ngga  bisa
jelasin deh bahagianya :) 













kamu punya yang mana ?











Penasaran seperti apa sih trailernya? lihat di sini nih :


 

ini foto-foto kiriman pembaca : 




SINOPSIS


Cerita ini bukanlah cerita Cinderella biasa. Ini adalah sebuah kisah anak manusia yang mencoba mencari arti hidup dan kebahagiaan sesungguhnya. 

Di usianya yang menginjak 28 tahun, Saras Ratiban baru menyadar status single ternyata kurang menguntungkan di masyarakat Indonesia. Takut dicap perawan tua, Saras berusaha dengan segala cara, baikcara masuk akal yang ia pelajari dari majalah-majalah perempuan, maupun cara-cara di luar nalarnya sebagai perempuan cerdas yang biasa berpikir logis. 

Tiga tahun setelah usahanya yang gigih tetapibelum bertemu pasangan hidupnya, di puncak kejenuhan, Saras memutuskan memulai perjalanan ke Eropa bersama teman yang baru dikenalnya. Perjalanan itu benar-benar intermezzo dalam hidupnya yang menyenangkan dan penuh petualangan,sebelum temannya Ela berubah menjadi frenemy (teman tapi musuh) di gerbong kereta dalam perjalanan dari Trier menuju Luxemburg. 

Di tengah kesedihan karena dikhianati seorang yang selama setahun ini dikiranya sahabat baik, secara tidak sengaja saat berusaha menghindarkan diri dari kejaran pelukis jalanan di Montmartre (Paris),Saras melakukan tindakan nekat yang membuatnya berkenalan dengan Stephane. 

Lika-liku kisahnya bikin greget. Alurnya tidak datar. Apa yang Saras cari? Cintakah? Atau filosofi sisi lain dari apayang ia inginkan sesungguhnya?

Sekedar refreshing apa itu Cinderella in Paris, karena banyak orang mengira ini hanya novel sejenis ChickLit untuk abg (kebanyakan masuk resensi buku di majalah ABG seperti Aneka Yess yang tanggal 7 Juni merekomendasikan buku ini "cool" untuk dibaca begitu juga majalah berbahasa Inggris "HighEnd Teen", saya pengen cerita lagi nih tentang novel ini. 

Berikut bahasan yang ditulis di http://www.wisata-buku.com 
Sebuah novel yang mengesankan.
Bisa menggelorakan semangat dalam rangkaian perjalanan mengarungi hidup. Sehubungan dengan kisah yang ditulisnya terkesan realis, bisa jadi mungkin ini adalah pengalaman pribadi sang pengarang. Tapi, kalau pun tidak, pasti di antara pembaca akan merasakan irisan pengalaman yang mirip dengan yang dikisahkan Sari Musdar.

Kesedihan memang tidak melulu diratapi. Tapi mesti dimaknai dengan sesuatu yang bisa dijadikan pengalaman berharga. Tentu saja semua itu berharap akan berujung kepada kebahagiaan.

Ini adalah sebuah kisah anak manusia yang mencoba mencari arti hidup sesungguhnya. Saras Ratiban, sang tokoh utama melampiaskannya dengan melakukan petualangan panjang ke berbagai negara. Sebab, baginya dari petualangan itu ia akan menemukan kejaiban-keajaiban yang tak akan pernah diduga.

Lika-liku kisahnya bikin greget.Alurnya tidak datar. Apa yang Saras cari? Cintakah? Atau filosofi sisi lain dari apa yang ia inginkan sesungguhnya?
Simak bacaan menariknya dan rasakan sensasi dramatis kota Paris. (muluk)

Komentar Pembaca bisa dilihat di klik di sini


“Cinderella in Paris” ditulis KRN di indocampus.org

Sekitar 3 minggu yang lalu, saya menemukan sebuah novel menarik berjudul “Cinderella in Paris”. Memang terkesan seperti cerita dongeng Cinderella yang merupakan impian anak – anak perempuan terhadap pangeran tampan dan kerajaannya serta kehidupan bahagia selamanya :D Terus terang, mungkin itulah yang membuat saya membelinya, rasa ingin tahu cerita Cinderella selain versi Disney tentunya. Dan pada akhirnya, saya menemukan bahwa novel ini berbeda dengan cerita – cerita ‘Cinderella’ pada umumnya.

“Cinderella in Paris” ini menceritakan kehidupan seorang Saras Ratiban, wanita karir dengan penampilan menarik, yang mencari pasangan hidup di usia cukup matang untuk menikah bagi wanita pada umumnya. Diawali dengan kilas balik pencarian cinta di masa remaja yang tidak berjalan semulus kelihatannya, di fase usia menjelang 30 tahun ini, ia mulai berpikir serius mengenai pasangan hidupnya. Setelah mengundurkan diri dari pekerjaan yang menjanjikan, ia memutuskan untuk mengunjungi salah satu kakaknya di Paris. Perjalanannya dimulai dari Amsterdam sampai ke Paris, dengan berbagai konflik persahabatan, keluarga, percintaan hingga akhirnya ia menemukan cinta sejati yang ternyata selalu menunggu di Paris. Dari suatu kebetulan dan halangan, terjadilah apa yang diungkapkan orang – orang tua kita “kalau jodoh tidak kemana”.

Ide novel ini sebenarnya sederhana, mudah dicerna dan digambarkan setiap detailnya dengan baik oleh si penulis. Berlatar belakang tempat – tempat di Amsterdam dan Paris, “Cinderella in Paris” menjadi novel romance travelling – begitu saya menyebutnya, tentu saja kategori buatan saya :D – yang dapat dijadikan referensi bacaan ringan untuk teman – teman wanita khususnya (pria pun boleh kok sebenarnya ;p). Bagi saya pribadi, novel ini cukup mewakili perasaan sekaligus menguatkan wanita – wanita yang berada dalam fase menjelang 30 tahun tersebut.

 Behind the book bisa dibaca di klik di sini

Ini bukan cerita upik abu, bukan pula cerita snow white. Penamaan Cinderella saya ambil dari istilah psikologi, “cinderella syndrome”.


Ikhlas memang mudah dikatakan lewat mulut, saat orang lain menangis karena belum bertemu jodoh, berprasangka buruk pada Tuhan, saya memilih untuk menulis novel yang semoga bisa menghibur para pejuang cinta



Di dalam masyarakat kita ada stigma, para 'perawan tua' terkenal jutek, penampilan apa adanya, sirik dengan perempuan-perempuan muda yang sudah menikah



Di dalam masyarakat kita pula ada ejekan/ tuduhan sok tahu kepada mereka yang usia 25 tahun ke atas & belum menikah 'perawan tua', 'gak laku-laku' atau "terlalu pemilih"



Jodoh memang misteri Ilahi dan setiap orang mempunyai cerita/ jalan hidup yang berbeda. Ikhlas dengan keadaan, tetap usaha dan tetap berprangka baik



Jika dalam agama diyakini, jodoh, rezeki dan mati adalah rahasia Tuhan, Darwis Tere Liye pernah menulis kepada orang-orang yang selalu bertanya "kapan menikah?" mengapa tidak ada pertanyaan 'Kapan meninggal?" Nah! kalau diyakini jodoh bagian dari rahasia Tuhan, berhentilah bertanya seperti ini. 



God's timing always right 
Tuduhan "terlalu pemilih" *padahal untuk cari pasangan (seumur) hidup tentunya harus milih-milih karena banyak juga istri yang menjadi korban KDRT/ suami biseks/ simpanan/ istri kesekian



Cinderella in Paris tadinya adalah renungan saya tentang hidup, jodoh dan kebahagiaan, juga curcol teman2-teman seumuran laki-perempuan yang jomblo/ single.



Tapi untuk novel diperlukan konflik dan drama, maka saya buat versi fiksi dari renungan hidup, curcol teman-teman dan travelogue ke eropa + aussie



Cinderella in Paris adalah ajakan untuk ikhlas menerima skenario Tuhan, CARPE DIEM/ "voir la vie en rose" nikmati hidup, buat diri bahagia dan bahagiakan orang di sekitar kita



Hidup adalah pilihan, pilihan utk 1. menerima jalan cerita yang Tuhan berikan (bahasa menterengnya IKHLAS & tawakal) dan mbuatnya jadi cerita manis


Kedua,  pilihan untuk menangis dan berteriak "WHY ME?" pada Tuhan, menikmati diri mjadi korban, seolah-olah nikmat Tuhan yg lain TAK TERLIHAT



Usaha adalah hak manusia, tentang hasil serahkan pada Yang Maha Kuasa. Tapi jangan pernah memandang kita belum sempurna / minder karena masih lajang



Saya pilih pilihan pertama, rayakan kehidupan dengan aktivitas yang saya suka, memuji Tuhan atas apa yang sudah diberikan, toh saya lahir tanpa kekurangan anggota tubuh dan semua anggota tubuh saya berfungsi dengan baik. Bukankah ini berkah yang harus disyukuri?



Cinderella in Paris juga mengajak para pencari cinta untuk tetap berusaha lahir bathin  menjemput jodoh



Doa saya semoga tidak ada lagi stigma pada para perempuan (atau laki-laki) lajang. Percayalah, kami sudah rasakan beban dengan label ini :) tapi kami berhak bahagia




Cinderella in Paris pertama terbit Mei 2010, dan krn di toko2 buku sdh stock out sejak lama, thn ini buku #CIP akan dicetak dgn sampul baru



Mei 2013 Cinderella in Paris terpilih sebagai naskah terfavorit di #PSA (Publisher Searching for author) Grasindo Publisher, diantara 600 lebih naskah yang masuk. 



Dengan sampul dan editan yang lebih menarik, nantikan CIP di Gramedia pertengahan
Juli 2013.

What they say about Cinderella in Paris (new look)



Simak ini dulu sebelum membaca Cinderella in Paris :) 
Endorsement Cinderella in Paris







What does a woman do when she has crossed the marriageable age and still looking for the right match in Indonesia? Well, ask Sari Musdar the author of Cinderella in Paris. While many women faced awkward questions as to why they are not married yet Sari Musdar made a smart decision: she packed her bag and took too a journey to Europe. And her experience inspired her to pen a travelogue that I guess turned into a novel. A novel that brought smiles to my face on an otherwise boring Sunday. Sari has presented a single woman's experience in a male dominated world with a touch of humor and not as a critic. That's the beauty of Cinderella in Paris! I wish Sari and her work a great success!



Anirudya Mitra, Co Producer MD Pictures (Habibie Ainun, Ayat-Ayat Cinta)





"Udah baca, asik banget! Kita semua dalam beberapa titik di kehidupan ini merasakan hal yg sama. So, sangat involve banget jadinya pas membaca" 



Rudi Sujarwo, sutradara film 'Ada apa dengan cinta"





 " Luwes dan jujur. Si lajang yang optimis dan 'berjuang' menghapus stigma menjengkelkan dari pergaulan sosial. Membuat emosi ikut teraduk-aduk" . Novel ringan yang menarik 



Petty S Fatimah, pemimpin redaksi Femina 





Tak gampang memahami pergulatan rasa yang dialami seorang perempuan ketika ia tiba pada usia menikah, namun belum mendapat jodoh juga. Mulai dari stigma masyarakat yang negatif, hingga keluarga sendiri yang kerap memojokkan. Belum lagi komentar, “Terlalu pemilih sih!”, seakan-akan saat naik ojek ia akan langsung lompat pada abang pertama yang lewat. Naik ojek saja pilih-pilih, apalagi suami! Sari Musdar dengan apik mengemas petualangan Sarah Ratiban berpindah-pindah benua untuk mencari dirinya dan tulang rusuk tempat ia berasal. Kita dimanjakan dengan gambaran deskriptif akan tempat-tempat indah dan bersejarah di berbagai pelosok dunia. Pola pikir sang penulis yang detail dan lucu membuat kita terhibur mengikuti perjalanan sang Cinderella mencari kekasih. Jomblo tidak berarti ngenes, perempuan tidak lemah, dunia tak selebar daun kelor. Buku ini bisa membuka cakrawala untuk mereka yang gemar traveling sekaligus memberikan suntikan semangat bagi para pencari cinta. Tetap menjadi diri sendiri, jangan khawatir apa kata orang, dan berbahagialah melakukan hal-hal yang kamu cintai, Sari menyuntikkan semangat positif untuk pembacanya.



Azza Waslati, menikah, entrepreneur digital agency, kontributor majalah & mantan penyiar radio



"Sebuah perjalanan asyik di berbagai kota di dunia, dari Jakarta dan Bandung ke Paris, Melbourne atau Amsterdam, buku ini sebenarnya adalah sebuah perjalanan eksistensial: cerita tentang belajar persahabatan, kesabaran, harapan dan akhirnya penemuan cinta sejati. Buku ini membantu penemuan gaya hidup "La vie en rose". Saya sangat merekomendasikan buku ini!"



Christophe Dorigné-Thomson, penulis “Jakarta!”



"Sari Musdar bercerita dengan ringan dan fun, namun dengan muatan yang well-researched dan lengkap. Outstanding piece! This book is a page-turner, finished in one sitting!" - 



Uli Herdinansyah, MC & presenter TV 



"Ceritanya menarik! Mengangkat suka-duka cerita cinta yang sering terjadi di kehidupan nyata. Kisah-kisah yang diangkat pun unik dan lucu. Setting-an lokasinya juga bagus, disertai pemaparan informasi tentang lokasi-lokasi tersebut. cocok lah pokoknya buat mereka yang senang dengan cerita cinta di tempat-tempat yang mengagumkan. 


Chezia Pesurnay - Putri Papua 2012

No comments:

Post a Comment

Any comments, share your experience or ask?